Kamis, 26 Juni 2014

click to my persentasion of SWOT ayam sabana
click to download is a my presentasion

MAKALAH
MATA KULIAH
EKONOMI MANAJERIAL
Tentang
“Analisis Perusahaan Ayam Sabana Fried Chicken”

Disusun Oleh :
Gilang Nugraha ( 114030051 )
Firas Yusuf Permana ( 114030048 )

Dosen Pembimbing :
Dr. Horas Djulius, SE









FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2013/2014





BAB 1
PENDAHULUAN

1.1Latar belakang
Sabana fried chicken adalah sebuah usaha kaki lima yang dikelola secara modern dalam bentuk kemitraan. Sesuai namanya, sabana fried chicken mempunyai produk ayam goring berbumbu terigu kering, untuk pengolahan bahan baku sabana bekerja sama dengan perusahaan mitra, menyusul kerjasama dengan tempat pemotongan ayam dan peternak ayam yang terbaik untuk produk-produk sabana dan pengolahan terakhir dilakukan mitra (dalam hal ini adalah hal penggorengan ayam). Sabana mengutamakan proses pemotongan ayam yang berkualitas, halal dan higienis.
            Asal mula sabana lahir adalah sang pemilik brand awalnya prihatin akan ketidakjelasan proses pemotongan ayam dan kualitas ayam yang dikonsumsi masyarakat. Keprihatinan tersebut akhirnya menjadi peluang besar sehingga sabana bisa berkembang pesat sampai saat ini. Dasar perkembangan yang demikian pesat tersebut tak luput dari strategi penentuan lokasi yang baik untuk lokasi gerai baru.
            Dalam penentuan lokasi untuk mendirikan gerai, mitra bebas untuk menentukan lokasinya tetapi persetujuan akhir tetap berdasarkan perspektif dari pihak sabana. Akan tetapi sampai saat ini belum ada aplikasi system informasi geografi yang lebih baik yang dapat membantu efektifitas kerja dari sabana dalam rangka mempermudah mitra dalam melakukan pencarian tempat yang baik untuk mendirikan gerai.
            Sabana dapat menggunakan system informasi geografi untuk mencari, memperoleh dan menunjukkan informasi yang diperlukan mengenai segala hal yang berhubungan dengan proses pencarian tempat mendirikan  gerai kepada calon mitra. Oleh karena itu, penulis akan mencoba membuat suatu aplikasi system informasi geografi dengan harapan dapa mempermudah sabana dalam mempresentasikan produknya dan agar calon mitra pun dapat lebih mudah dalam mencari dan menentukan lokasi yang sesuai.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud penulisan makalah ini adalah sebagai informasi bagi teman-teman di perkuliahan pada umumnya dan kelompok kami pada khususnya agar lebih memahami tentang lokus yang kami teliti
Tujuan penulisan ini yaitu sebagai alat untuk  memenuhi salah satu tugas yang diberikan  oleh bapak Dr. Horas Djulius, SE selaku dosen mata kuliah Ekonomi Manajerial.
1.3 Rumusan Masalah

            1.  Faktor apa yang mempengaruhi permintaan terhadap usaha Sabana Fried Chicken ?
            2.  Faktor apa yang mempengaruhi penawaran terhadap usaha Sabana Fried Chicken ?
            3. Bagaimana analisis STP dari perusahaan Sabana Fried Chicken ?
            4. Bagaimana analisis SWOT dari perusahaan Sabana Fried Chicken ?


1.4       Metodologi Penelitian
            Dalam penyusunan makalah ini, akan dilakukan penelitian dengan menggunakan metode-metode sebagai berikut :
a.       Studi literature
Studi literature dilakukan dengan membaca, mempelajari, meringkas, dan menyimpulkan informasi yang diperoleh dari buku-buku referensi, majalah, jurnal, maupun hasil penelitian lain yang berkaitan dengan aplikasi yang akan dibuat.
b.      Pencarian fakta
Pencarian fakta adalah suatu proses formal penggunaan teknik-teknik tertentu untuk mengumpulkan fakta yang ada di lapangan.
Teknik pencarian fakta yang dgunakan yaitu :
Wawancara adalah teknik pencarian fakta dengan cara melakukan tatap muka langsung dengan narasumber yang ingin dimintai keterangan. Teknik ini sering digunakan karena informasi yang didapat lebih dapat dipercaya. Wawancara dilakukan untuk menyelidiki dan mengklarifikasikan fakta serta mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Wawancara dilakukan terhadap pihak kemitraan sabana untuk mendapatkan penjelasan langsung mengenai berbagai informasi tentang produknya.
Penelusuran dokumentasi dilakukan untuk mencari data dari dokumen dan catatan yang dimiliki olehj pihak terkait. Data yang diperoleh akan dikumpulkan untuk menambah informasi yang dibutuhkan dalam membangun system informasi geografi.


















BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah Perusahaan
            Perusahaan ini dibuat oleh orang padang dengan nama sabana, dengan arti kata “sesungguhnya” perusahaan yang berdiri tahun 2005 di bandung tepatnya di JL. Rengasdengklok no.50 antapani. Sabana fried chicken adalah sebuah usaha kaki lima yang dikelola secara modern dalam bentuk franchise (kemitraan) calon investor hanya mengeluarkan investasi sebesar
Rp. 13.750. Mereka pun sudah siap menjadi pengusaha ayam goring dengan tingkat kesuksesan yang tinggi. Pendiri pola kemitraan ini adalah seorang pengusaha bernama M.syamsalis sejak tahun 2006 silam.

2.2 Deskripsi Ayam Sabana fried chicken
            Sebelumnya bisnis ayam crispy atau ayam chicken atau ayam yang diusap dengan terogu kering didominasi oleh restoran-restoran cepat saji, seperti texas fried chicken, California fried chicken, atau Mcdonald. Meskipun dilihat dari segi cita rasa dan penampilan memang enak dan menarik sehingga menarik nilai jual yang tinggi, namun rata-rata harganya mahal sehingga tidak semua orang bisa menikmatinya. Atas pemikiran ini, banyak orang mulai berinovasi dengan menciptakan ayam crispy yang menyerupai merek-merek diatas dengan harga yang lebih murah agar dapat dinikmati semua kalangan.
            Berbeda dengan Ayam-ayam murah tanpa merek tersebut, sabana mempunyai kelebihan tersendiri. Disamping dari kualitas ayam yang cukup baik, produknya juga dikemas secara bersih dan menarik, dan yang lebih penting dari segi harga dapat terjangkau oleh semua kalangan. Untuk strategi pemasaran ayam sabana, perusahaan ini menempatkan gerai-gerai nya dilokasi – lokasi yang cukup strategis. Karena biasanya mereka membuka gerai berbentuk gerobak mereka dipinggir jalan besar atau di perumahan-perumahan yang masih minim penjualan.
            Sabana lahir karena prihatin atas rendahnya serta ketidakjelasan proses pemotongan dan kualitas ayam yang dikonsumsi kebanyakan masyarakat Indonesia. Sabana juga merupakan merk membumi, sebab rasanya diterima oleh mayoritas masyarakat dan peluang usahanya juga sangat terjangkau. Strategi pengembangan bisnis sabana dilakukan melalui berbagai pola dan pendekatan. Salah satunya terletak pada kualitas rasa dan kepuasan mitra-mitranya. Dua hal ini membuat perkembangan bisnis sabana sangat dahsyat.
Sukses brand sabana fried chicken menguasai industry fried chicken booth, kini merek local ini siap mencoba peruntungannya dengan naik kelas ke medium market. Kali ini dengan nama sabana corner. Menu andalan yang diusungnya masih seputar ayam goring. Akan tetapi, kali ini dengan suasana yang lebih cozy plus ragam menu yang lebih variatif.
  

info perusahaan





Profil Perusahaan
Mulai Usaha
2006
Alamat
Jl.rengasdengklok.no6.antapani BANDUNG , Prop. Jawa Barat
Telpon
0817250790
Email
franchise [at] accountant [dot] com
Website
Kategori
Pengelola


Foto lokasi gerai Ayam Sabana
 


2.3 Teori Permintaan dan Penawaran
2.3.1 Teori Permintaan
Permintaan (demand) menunjukkan jumlah dari barang atau jasa tertentu yang konsumen ingin beli selama periode dan dalam kondisi tertentu. Periode waktu permintaan konsumen mungkin saja dalam satu tahun atau satu bulan dan sebagainya.
Kondisi permintaan konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya : tingkat pendapatan, usia, harga bara atau jasa yang ingin dibeli, harga barang atau jasa lainnya (substitusi atau komplementer), tingkat pendidikan, selera, perkiraan harga dimasa yang akan datang, promosi yang dilakukan penjual, dan masih banyak faktor lainnya.
Permintaan terjadi apabila keinginan untuk mengkonsumsi barang dan jasa ditunjang oleh kemampuan untuk mewujudkan keinginan menkonsumsi tersebut.

            2.3.2 Teori Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan atau jual pada berbagai tingkat harga selama satu periode waktu tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran adalah :
·         Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini kembali lagi pada hukum penawaran.
·         Harga barang lain yang terkait.
Apabila harga barang substitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang komplementer, dapat dinyatakan bahwa apabila harga barang komplementer naik maka penawaran suatu barang berkurang atau sebaliknya.
·         Harga faktor produksi
Kenaikan harga faktor produksi akan menyebabkan perusahaan memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap yang nantinya akan mengurangi laba perusahaan sehingga produsen akan pindah ke industri lain dan akan mengakibatkan berkurangnya penawaran barang.
·         Biaya produksi
Kenaikan harga input juga mempengaruhi biaya produksi. Bila biaya produksi meningkat, maka produsen akan mengurangi hasil produksinya, berarti penawaran barang berkurang.
·         Teknologi produksi
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi dan menciptakan barang-barang baru sehingga menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang.
·         Jumlah pedagang / penjual
Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang tersebut akan bertambah.
·         Tujuan perusahaan
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba buka hasil produksinya. Akibatnya tiap prosdusen tidak berusaha untuk memanfaatkan kapasitas produksinya secara maksimum, tetapi akan menggunakannya pada tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan maksimum.

·         Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah untuk mengurangi komoditas impor meyebabkan supply dan keperluan akan kebutuhan tersebut dipenuhi sendiri sehingga dapat meningkatkan penawaran.
2.4 Teori Analisis STP (Segmenting,Targeting,Positioning)
Segmentasi Pasar
Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride& Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.Di lain pihak Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa. Pada dasarnya, segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa ke dalam beberapa segmen. Dengan melakukan segmentasi pasar, pemasaran akan lebih terarah dan efektif sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.
Ada beberapa variabel segmentasi yaitu:

1.         Demografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis seperti : Usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, geografis.
2.         Psikografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, latar belakang, dan lain-lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan psikografis untuk lebih memahami karakteristik konsumen. 
Definisi targeting menurut Keegan & Green (2008) adalah proses pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan strategi pemasaran pada suatu negara,prpinsi,atau sekelompok orang yang memliki potensi untuk memberikan respon. Sedangkan menurut Kotler & Amstrong (2008) adalah sekelompok pembeli (buyers) yang memiliki kebutuhan atau karakteristik yang sama yang          menjadi           tujuan  promosi perusahaan. Dari kedua definisi tersebut targeting merupakan sebuah proses yang sangat penting karena akan menentukan siapa yang akan membeli produk dari perusahaan.
Targeting adalah  membidik target market yang telah kita pilih dalam analisa segmentasi pasar. Dalam hal ini tentu saja serangkaian program pemasaran yang dilakukan harus pas dengan karakteristik pasar sasaran yang hendak kita tuju.
Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu :

1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.
2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi  perusahaan.

Definisi Positioning
          Menurut Kotler (1997: 262): “Positioning is the act of designing the company’s offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer mind”.
Maknanya, mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya.
        Positioning adalah  dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta unik. Dengan demikian, produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus (distinctive) dibandingkan dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi konsumen.
 Persepsi pelanggan terhadap produk yang dihasilkan dan bukan hanya sekedar produk fisik adalah fokus utama Positioning.  Keberhasilan positioning sangat ditentukan oleh kemampuan sebuah perusahaan untuk mendeferensiasikan atau memberikan nilai superior kepada pelanggan. Nilai superior sendiri dibentuk dari beberapa komponen. Sedangkan kunci utama keberhasilan positioning terletak pada persepsi yang diciptakan dari  persepsi perusahaan terhadap dirinya sendiri, persepsi perusahaan terhadap pesaing, persepsi perusahaan terhadap pelanggan, dll.

2.5       Teori Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah bagian dari perencanaan strategis yang dilakukan oleh suatu entitas bisnis atau organisasi lainnya (missal : institusi pemerintah) untuk menghasilkan strategi dalam mencapai tujuan perusahaan / institusi tersebut.
Menurut Robert W. Duncan (2007, 142) menganalisa lingkungan internal dan eksternal merupakan hal penting dalam proses perencanaan strategi. Faktor-faktor lingkungan internal di dalam perusahaan biasanya dapat digolongkan sebagai Strength (S) atau Weakness (W), dan lingkungan eksternal perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai Opportunities (O) atau Threat (T). Analisis lingkungan strategi ini disebut sebagai analisis SWOT.
Menurut Thompson (2008, 97) analisis SWOT adalah simple tetapi merupakan alat bantu yang sangat kuat untuk memperbesar kapabilitas serta mengetahui ketidakefisienan sumber daya perusahaan, kesempatan dari pasar dan ancaman eksternal untuk masa depan agar lebih baik lagi.






BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Sabana Fried Chicken
            Faktor- faktor yang mempengaruhi permintaan sabana fried chicken terbagi menjadi 2 bagian ,yaitu factor internal dan eksternal ,yaitu :
1.Factor internal
  a.    harga produk
            harga produk sabana friedchicken cukup terjangkau bagi konsumen ,harga ayam dada + nasi Rp.10.000, ayam paha + nasi Rp.9.000,sementara harga ayam sayap + nasi Rp.7.000 






Dengan harga yang relatif murah produk ini banyak diminati oleh  konsumen ,yang sebagian besar  adalah pelajar dan mahasiswa.dengan kondisi seperti ini akan harga akan berpengaruh terhadap permintaan ,
b.         Lokasi
             Untu lokasi gerai atau outlet sabana friedchicken (SFC) sendiri ditempatkan di lokasi yang strategis seperti di dekat kampus, depan minimarket, dan  di pinggir jalan raya yang mobilitas nya ramai dan jumlah penduduk yang padat.dari beberapa gerai yang paling strategis yaitu di jl.Tamansari no.8 tepatnya di depan sutau minimarket ,karena lokasi ini tepat berada di dekat 2 universitas dan beberapa kantor ,selanjutnya di jalan ir.h. juanda (dago) yang merupakan daerah yang aktivitas ekonomi dan mobilitas ekonomi padat sehingga akan menarik konsumen untuk datang .oleh sebab itu lokasi dapat mempengaruhi permintaan.
c.         Kualitas produk
            SFC memang memliki kualitas produk yang tinggi ,ini dilihat dari segi cita rasa dan penyajian ayam crispinya sendiri dengan kemsan yang cukup menarik  , ditambah lagi dengan kuantitas harga yang relative murah akan membuat peningkatan permintaan ,dengan begini kualitas produk merupakan factor yang dapat mempengruhi permintaan
2.Faktor eksternal
a          .harga barang lain
             Hal ini Berpengaruh apabila terdapat 2 barang atau lebih  yang saling terkait yang keterkaitannya dapat bersifat subtitusi (pengganti) dan bersifat komplemen (penggenap).harga barang lain tentu akan mempengaruhi permintaan sabana friedchicken ,perusahaan nya yang berkonsentrasi bisnis yang sama dengan SFC didominasi oleh brand asing seperti KFC ,Texas chicken dan CFC, di perusahaan ini harga produk ayam goreng berkisar Rp.20.000 – Rp.40.000,sedangkan harga di SFC berkisar Rp.10.000,
dengan begini konsumen relative akan memilih barang yang harganya lebih murah dengan kualitas yang hampir sama .maka harga barang lain akan berpengaruh terhadap permintaan.        
B         .pendapatan pengunjung
Harga di sabana friedchicken  sangat terjangkau sehingga hampir semua kalangan masyarakat dapat membeli khususnya yang berpendapatan sekitar Rp.30.000- Rp.60.000 per hari  atau  di atas Rp.900.00 per bulan   setara dengan uang saku kebanyakan mahasiswa dan juga uang dapur ibu –ibu rumah tangga.sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap permintaan.
3.2 Faktor –faktor yang mempengaruhi penawaran  Sabana friedchicken
 Sama halnya dengan permintaan, Faktor- faktor yang mempengaruhi penawaran sabana fried chicken pun  terbagi menjadi 2 bagian ,yaitu factor internal dan eksternal ,yaitu :
1.Factor internal
-           Harga barang itu sendiri
Harga barang  dari  sabana fried chicken  merupakan salah satu yang mempengaruhi penawaran sabana fried chicken. Apabila harga produk  SFC  meningkat maka penawaran akan produk tersebut tinggi.dengan begini harga barang akan mempengaruhi jumlah penawaran.


2.faktor eksternal
-           Biaya produksi
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti                              biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan meningkat.apabila terjadi kenaikan harga bahan baku ,berupa ayam ,tepung terigu dan bumbu masak ,ini akan mengakibatkan sabana fried chicken mengurangi produksinya dengan begini jumlah barang yang di tawarakan menurun.
3.3 Analisis STP ( segmenting,targeting,positioning ) Sabana fried chicken
- Segmentasi pasar
            Demografis
Tingkat pendapatan : Rp.30.000/hari atau Rp.900.000/bulan – 100.000/hari atau 3.000.000/bulan
Usia : 12 tahun - 45 tahun
            Psikografis
Gaya hidup : untuk seseorang yang gemar mengkonsumsi makanan yang berupa               daging  
Sabana fried chicken bersegmentasi pasar untuk kelas menengah baik itu atas maupun bawah  yang memiliki pendapatan berkisar dari Rp.900.000 per bulan atau Rp.30.000 per hari sampai dengan Rp.3.000.000/bulan atau Rp.100.000/hari ,ini dikarenakan harga dari produk ayam sabana sendiri yang berkisar Rp.10.000 ,yang relative murah bagi konsumenya
Jika dilihat dari segi umur tidak bisa di pungkiri bahwa ayam goreng merupakan jenis makana yang sangat  diminati dari usia remaja sampai dewasa maka dari itu sabana friedchicken bersegmentasi dari usia 12 – 45 tahun,



-   Targeting
            Target dari perusahaan SFC ini yaitu umur 16-28 tahun yang terdiri dari dari pelajar ,mahasiswa dan juga  ibu ibu rumah tangga,karena memang konsumen yang mengonsumsi ayam crispi ini di dominasi oleh pelajar dan mahasiswa ,target lainya yaitu kepada ibu – ibu rumah tangga yang ingin mengonsumsi makanan cepat saji.
-  Positioning
            Untuk positioning sendiri perusahaan SFC ,menghadirkan produk ayam crispi dengan cita rasa yang tinggi dan kualitas bagus dengan harga yang relative murah ,yang memang sangat sesuai dengan keadaan konsumenya yang didominasi pelajar ,mahasiswa dan ibu – ibu rumah tangga,selain itu didukung pula yoleh penentuan lokasi gerai yang tersebar di banyak daerah di kota bandung,sehingga mudah untuk mendapatkannya,selain itu sabana friedchicken juga hadir sebagai brand ayam crispi local yang sudah mempunyai nama dan terkenal sebagai pesaing brand luar negeri seperti KFC dan texas chicken.
            Sabana friedchicken juga mengusung semboyan produk nya yaitu “sentuhan rasa dari paman sam” karena memang kiblat ayam crispi saat ini adalah Negara amerika serikat.dan semboyan ini juga mengindikasikan bahwa produk local tidak akan kalah oleg brand asing ,Dengan strategi seperti ini akan menarik konsumen untuk membeli  produk ayam crispi Sabana Fried chicken.












3.4 Analisis SWOT
SAP : Strategic Advantages Profile
Profil Keunggulan Strategis
Permasalahan Perkembangan Usaha “AYAM SABANA”
VARIABEL KUNCI

SUB VARIABEL

KEKUATAN /KELEMAHAN
BOBOT
RATING
BOBOT X RATING
produk unggulan
20%
Kemasan
25%
K
0.05
1
0.05


Rasa
40%
K
0.08
2
0.16


Kualitas
35%
K
0.07
0
0
Karyawan
5%
Keterampilan
55%
K
0.03
0
0


Upah
45%
L
0.02

-1
-0.02
Harga
40%
harga jual
100%
K
0.4
2
0.8
Lokasi
25%
Strategis
60%
K
0.15
0
0


Keindahan tempat
40%
L
0.1
0
0
Pemasaran
10%
Promosi
70%
L
0.07
-1
-0.07


media sosial
30%
L
0.03
-2
-0.06






TOTAL
0.86
Interprestasi
Kelemahan :
Dari analisis SAP dapat diketahui bahwa total dari bobot rating analisis SAP adalah 0.8,artinya kondisi perkembangan usaha jika dilihat dari kekuatan /kelemahan “AYAM SABANA” relative membaik. Dan dilihat dari segi upah karyawan perlu dinaikkan, serta pada pemasaran seperti promosi dan media social perlu ditingkatkan.
Keunggulan :
Jika dilihat dari keunggulannya produk ini memiliki kemasan yang menarik yang menunjukkan identitas dari “AYAM SABANA” ditambah lagi dengan kuantitas harga yang relative terjangkau.






1.      Analisis ETOP

ETOP : Environmental Threat and Oppurtunity Profile
Profil Keunggulan Strategis
Permasalahan Perkembangan Usaha “AYAM SABANA”

VARIABEL KUNCI

SUB VARIABEL

ANCAMAN/PELUANG
BOBOT
RATING
BOBOT X RATING
PENDAPATAN pengunjung
15%
Pengendara mobil
25%
K
0.03
1
0,03


Pengendara motor
75%
K
0.11
1
0.11
PESAING
40%
pengusaha ayam lain
100%
L
0.40
-2
-0.8
BIAYA
20%
Pungli
40%
L
0.08
0
0


Sewa
60%
L
0.12
-1
-0.12






TOTAL
-0.78

INTERPRETASI:
Dari analisis ETOP diketahui bahwa total dari bobot rating adalah -0,78 artinya kondisi perkembangan usaha dilihat dari ancaman ataupun peluang perusahaan “AYAM SABANA” memburuk.















3.5  DIAGRAM SWOT
Berdasarkan dari hasil analisis SAP & ETOP maka data yang didapatkan adalah SAP = 0.86 dan ETOP
= -0.81, sehingga diagram SWOT adalah sebagai berikut :

Dilihat dari diagram SWOT Perusahaan ini berada pada tingkat atau Kuadran II yang artinya : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, organisasi ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi. Diversifikasi yakni membuat strategi yang berbeda (lain dari yang biasanya) dengan memanfaatkan kekuatan internal, sehingga dimasa yang akan datang memungkinkan terciptanya peluang.







Dengan ancaman seperti banyaknya pengusaha yam lain dan lahan sewa yang sangat tinggi yang harus dilakukan perusahaan sabana fried chicken adalah dengan membuat inovasi-inovasi yang baru seperti membuat varians menu yang lebih variatif misalnya ayam kentang+minuman, dll. Kemudian dengan banyaknya varians menu tersebut tempat usaha yang tadinya hanya berupa gerai atau outlet kecil bisa berubah yang setara dengan Rumah Makan, apabila berhasil akan meningkatkan profit perusahaan, Sehingga  akan menutupi tinggi biaya sewa.






















BAB IV
KESIMPULAN & PENUTUP

Kesimpulan
v  Sabana Fried Chicken adalah salah satu bisnis Franchise yang bergerak di bidang makanan khususnya ayam Fried Chicken. Berawal dari keinginan untuk memberikan pilihan makanan Fried Chicken bagi masyarakat Indonesia, dan juga melihat bahwa daging ayam sangat di minati oleh masyarakat Indonesia, maka di tahun 2006 Sabana Fried Chicken mulai di rintis.
v  Factor – factor yang mempengaruhi permintaan sabana fried chicken adalah sebagai berikut :
·         Harga
·         Lokasi
·         Kualitas produk
·         Harga barang lain
·         Pendapatan pengunjung
v  Factor – factor yang mempengaruhi penawaran sabana fried chicken adalah sebagai berikut :
·         harga barang itu sendiri
·         produksi
v  berdasarkan dari hasil analisis SWOT didapatkan hasil SAP 0.86 dan ETOP -0.81 yang artinya perusahaan berada pada kuadran II yang berarti diversifikasi.


Penutup

              Strategi yang anda ambil saat ini bagi organisasi merupakan titik tumpu bagi pergerakan organisasi selanjutnya. Lewat analisis SWOT ini anda akan memahami apa dan bagaimana organisasi anda, serta bagaimana cara menggerakannya. SWOT sangatlah efesien dan dapat digunakan untuk bentuk organisasi apa saja. Yang dibutuhkan hanyalah keterbukaan terhadap berbagai informasi untuk didiagnosis. Dengan memahami analisis SWOT, organisasi akan menjadi terbuka serta merta menciptakan budaya kerja yang efektif bagi keseluruan aktivitas organisasi. Organisasi yang sukses adalah organisasi yang mengenal dirinya dan mengetahui kemana ia akan melangkah.